Laduman Paring
Laduman Paring; Dalam bahasa Indonesia
di sebut Meriam Bambu (Laduman = Meriam; Paring = Bambu). Terbuat dari
batang bambu yang di beri lubang. Agar bisa mengeluarkan bunyi
sebagaimana meriam, digunakan bahan karbit yang berfungsi sebagai mesiu.
Biasanya dibuat dan dimainkan oleh anak-anak dan orang dewasa saat
bulan Ramadhan. Setiap malam di bulan Ramadhan, tiap-tiap kampung di
Kalimantan Selatan akan ramai oleh gelegar suara dentuman laduman paring. Terkadang, juga dilakukan perang laduman paring antar kampung. Di Desa Mahang, Kecamatan Pandawan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), setiap tahun saat malam Idul Fitri, diadakan perang laduman antar kampung. Laduman dibuat dalam ukuran besar, menggunakan batang pohon, batang rumbia (enau), pohon pinang,
drum dan pipa besi. Setiap pengunjung yang datang menyaksikan dikenakan
biaya sebesar Rp10 ribu untuk memasuki "arena pertempuran" dan bila
hendak merasakan sensasi mancucul (menyalakan) laduman, harus membayar Rp3 ribu. Atraksi perang berlangsung sejak pukul 10.00 Wita sampai subuh, menjelang sholat Ied.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar